Nama : Vike Dita A.
Guru : Trisna, S.kom
TKL ( Teknik Komputer Lanjut )
Teknik Komputer Jaringan 6
QOS
( QUALITY OF SERVICE )
A.
Definisi QOS ( Quality Of Service )
v QoS
adalah terminologi yang digunakan untuk
mendefinisikan kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan tingkat jaminan
layanan yang berbeda-beda. Melalui Q0S, seorang network administrator dapat
memberikan prioritas trafik tertentu. Suatu jaringan, mungkin saja terdiri dari
satu atau beberapa teknologi data link layer yang mampu diimplementasikan QoS,
misalnya; Frame Relay, Ethernet, Token Ring, Point-to-Point Protocol (PPP),
HDLC, X.25, ATM, SONET.
B.
Parameter
QOS ( Quality Of Service )
v Bandwidth adalah
jumlah data yang dapat ditransfer melalui jaringan dalam jangka waktu
tertentu. Bandwidth biasanya ditentukan dalam satuan Bit Per Second (bps).
v Latensi ( maxsimum packet
delay ) adalah total waktu tunda suatu paket yang diakibatkan oleh proses
transmisi dari satu titik ke tikik lain yang menjadi tujuannya. Delay dalam
jaringan dapat digolongkan sebagai delay processing, delay network dll.
v Losses adalah jumlah
paket yang hilang saat pengiriman paket data ketujuan kualitas terbaik dari
jaringan LAN/WAN memiliki jumlah losses paling kecil.
v Availability berarti
kesediaan suatu layanan web, smtp, pop3, dan aplikasi saat jaringan LAN/PAN
sedang sibuk atau tidak.
C.
Traffic
control pada QOS ( Quality Of Service )
v Konsep Traffic Management adalah
bagaimana mengatur semua peralatan jaringan (switch, router, firewall dll) bisa
mengenali lalulintas yang sedang lewat sehingga bisa dibuat aturan tersendiri. Umpamakan
saat tertentu direktur pada suatu perusahaan sedang mendownload artikel/paper
dari suatu server, kemudian pada ssat yang bersamaan ada karyawan sedang
mendownload film/musik, saat itu juga peralatan jaringan bisa meng-alokasi-kan
bandwith secara otomatis pada akses direktur tadi sehingga tidak terganggu oleh
file musik/film. Bahkan utk kondisi yang khusus, katakan dimana suatu akses ke
server database keuangan sedang aktif, saat itu juga semua lalulintas yang
tidak perlu bisa dihentikan sementara.
v Traffic jaringan berhubungan dengan paket data yang di
bangkitkan oleh kartu Ethernet pada komputer.
Pada dasarnya kernel traffic control memiliki 3 bagian ,
yang pertama perangkat ingress,yaitu jika paket data diterima oleh kartu LAN
maka paket tersebut akan diproses oleh ingress,biasanya ingress dipakai untuk
mengendalikan traffic upload/uplink.Kemudian perangkat egress dipergunakan
untuk mengendalikan paket data yang keluar dari kartu ethernet,sehingga traffic
download oleh komputer client dapat dibatasi sesuai konfigurasi.
D.
Cara pengcontrolan QOS ( Packet
Sechedular, token bath filter, fifo,
random early detection )
v Token
bucket filter (TBF) membatasi bandwidth dengan metode shape & drop, prinsip
kerja menggunakan aliran token yang memasuki bucket dengan kecepatan (rate)
konstan, jika token dalam bucket habis maka paket data akan di antri dan
kelebihannya dibuang, setiap paket data yang dikeluarkan identik dengan token.
Token dalam bucket akan lebih cepat habis jika aliran paket data melampaui
kecepatan token memasukki bucket, jadi kita asumsikan bahwa trafik melebihi
batas konfigurasi.
v First In First
Out Teknik antrian FIFO mengacu pada FCFS (First
Come First Server), paket data yang pertama datang diproses terlebih dahulu.
Paket data yang keluar terlebih dahulu di masukan ke dalam antrian FIFO,
kemudian dikeluarkan sesuai dengan urutan kedatangan. Teknik antrian FIFO
sangat cocok untuk jaringan dengan bandwidth menengah 64kbps tetapi cukup
menghabiskan sumber daya prosessor dan memori.
v Random Early
Detection atau bisa disebut Random Early Drop biasanya dipergunakan untuk gateway
/ router backbone dengan tingkat trafik yang sangat tinggi. RED mengendalikan
trafik jaringan sehingga terhindar dari kemacetan pada saat trafik tinggi
berdasarkan pemantauan perubahan nilai antrian minimum dan maksimum. Jika isi
antrian dibawah nilai minimum maka mode 'drop' tidak berlaku, saat antrian
mulai terisi hingga melebihi nilai maksimum maka RED akan membuang (drop) paket
data secara acak sehingga kemacetan pada jaringan dapat dihindari.
v Paket
scheduler mengatur panyampaian arus paket yang berbeda di dalam Host &
router yang di dasarkan atas kelas layanan, penggunaan antri managemen &
berbagai penjadwalan algoritma. Suatu scheduler juga harus dapat menjaga
ketertiban/ membentuk lalu lintas untuk di cocokan dengan suatu tingkatan
layanan tertentu. Paket scheduler juga disebut dengan queing discipline.yaitu
antrian dalam setiap kartu ethernet yang dipergunakan untuk menyimpan antrian paket
data,paket data masuk/keluar melalui qdisc.
E.
Komponen – komponen yang terdapat
pada lalu lintas traffic conditioner ( classifayer, metter, marker, shapper/
dropper )
v
Classifier
Classifier
memilih paket berdasar pada header paketnya dan meneruskan paket yang memenuhi
aturan classifier pengolahan lebih lanjut. DS model menetapkan dua jenis paket
classifier:
1. Multi-Field ( MF) Classifier
dapat menggolongkan pada bidang DS seperti halnya pada IP lain, contoh,
IP address and the port number, seperti RSVP.
2. BehaviorAggregate(BA) Classifier,
hanya menggolongkan pada bit didalam bidang DS.
v Meter
Traffic meters mengukur jika penyampaian
paket itu terpilih oleh classifier yang sesuai dengan profil lalu
lintas yang menguraikan QoS untuk SLA antara pelanggan dan penyedia
jasa layanan. Suatu meter lewat status informasi ke fungsi pengkondisian yang
lain untuk men-trigger tindakan tertentu untuk
masingmasing paket, baik mengerjakan maupun tidak mematuhi
yang diminta kebutuhan Qos.
v Marker
DS
menetapkan DS field dari paket IP berikutnya untuk bit tertentu. PHB
adalah yang ditetapkan dalam 6 bit yang pertama DS field sehingga paket-paket
yang ditandai disampaikan di dalam daerah DS menurut SLA antara pelanggan dan
service provider.
v Shaper/dropper
Paket
shapers dan droppers menyebabkan konformasi pada beberapa properti lalu lintas
yang dikonfigurasi, sebagai contoh, token bucket filter, seperti “Service
classes” Mereka menggunakan metoda berbeda untuk membawa arus ke dalam
pemenuhan dengan profil lalu lintas profil. Shaper menunda beberapa atau semua
paket tersebut. Dropper pada umumnya mempunyai suatu finite-size buffer, dan
paket tidak mungkin dibuang jika ada space bufffer cukup untuk memegang paket
yang ditunda. Dropper membuang beberapa atau semua paket itu. Proses ini adalah
mengetahui menjaga ketertiban arus itu. Suatu dropper dapat diterapkan sebagai
kasus yang khusus dari shaper dengan pengaturan ukuran shaper buffer pada
paketnol(zero packets).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar